Selasa, 23 Februari 2010
Selasa, 09 Februari 2010
Saatnya Bank Danai Sektor Pertanian
Karena itu, Indonesia harus jauh berpikir ke depan untuk menjaga ketahanan pangannya. Indonesia memiliki sekitar 50 juta hektare lahan pertanian. Sayang, baru separo dari lahan itu yang siap ditanami. Bayangkan jika seluruh lahan bisa dimanfaatkan secara serentak ketika musim tanam tiba. Sungguh luar biasa…
Investasi di bidang pangan ini sangat menggiurkan. Mengapa? Begini ceritanya. Lebih dari 40 juta orang terlibat di bidang pangan ini. Pangan memiliki mata rantai pendukung yang panjang, dari pengadaan bibit, alat pertanian, pupuk, hingga pengaturan irigasi. Mata rantai inilah yang menjadi penjaga kesuksesan musim tanam, yang memang menentukan ketersediaan pangan 240 juta penduduk.
Selengkapnya: Saatnya Bank Danai Sektor Pertanian
Service Occupation
Menurut Kresnayana Yahya keluarga harus memegang peranan, keluarga perlu memberikan kesempatan anak untuk peduli orang, kreatif dan mau melayani orang. Keluarga juga diharapkan mempersiapkan anak menjadi orang yang mampu memahami bahwa bekerja itu berdasarkan kekuatan ilmu, kekuatan kreatifitas dan kekuatan peduli melayani orang. Keluarga juga makin penting untuk mendesain aktivitas anak, khususnya beragam aktivitas yang banyak bertemu atau bersosialisasi dengan orang, sehingga anak terhindari dari over domination, tidak peduli lingkungan apalagi tidak peduli masa depan.
Tidak hanya dibutuhkan manusia yang canggih dalam menghadapi kompetisi. Canggih ini musti dilihat dari sisi yang konstruktif, kalau pintar sendiri, tapi tidak pintar memahami orang lain juga tidak bermanfaat. Kepandaian akan bermanfaat, kalau kita mampu memahami kebutuhan orang lain, kemampuan imaginatif tentang manusia, jelas Kresnayana Yahya menambahkan.
Memahami kebutuhan ini menjadi penting, sehingga pendidikan juga harus berubah. Seringkali kita ini tidak punya pemandu. Harus makin adaptif dengan perubahan, sehingga tidak terpaku pada akreditasi. Sehingga kedepan makin profesional, pendidik juga makin bagus. Industri juga harus makin adaptif. Misalnya sistem gaji, bukan hanya dinilai dari jam kerja, harus performance based. Era creative economy menuntut kreatifitas dan performance, bukan hanya soal jam kerja atau ijazah.
Selengkapnya: Inspirasi Kresnayana Yahya : Service Occupation