file terkait : Presentasi Pendidikan
Tantangan pemanfaatan dan integrasi seluruh proses belajar mengajar dengan Teknologi Informasi dewasa ini makin didorong oleh berbagai kemajuan IT, bahkan sudah dalam bentuk terintegrasi dengan Telekomunikasi. Hal ini semakin mendorong perluasan dan pendalaman pemanfaatan IT dan seluruh perangkat aplikasinya.
Proses belajar mengajar makin membutuhkan perangkat interaktif dan perangkat yang makin mudah di akses setiap saat dan dapat digunakan berulang dan dapat dikembangkan untuk kepentingan yang kontekstual.
Gagasan tentang belajar semakin lama semakin bergantung kepada kemampuan seseorang berada dalam sistem pembelajaran yang telah dan semakin banyak di desain dengan kemampuan seseorang menguasai ketrampilan pemanfaatan IT dan mendorong dirinya terlibat dalam proses belajar itu.
Pembangunan masyarakat yang peduli pendidikan mandiri serta dorongan untuk senantiasa berkembang dan berkelanjutan membutuhkan suatu pemahaman tentang terbentuknya masyarakat pembelajar. Ini nantinya akan sangat menentukan kekuatan dan ketahanan di masa depan.
Di masa depan proses belajar akan makin bergantung pada kemauan dan dorongan seseorang untuk mengembangkan dirinya secara berkelanjutan. Proses belajar akan semakin mudah dilakukan secara pribadi dengan kecepatan dan kekuatan dirinya sendiri untuk memilih dan menentukan apa yang akan dipelajari. Belajar makin didasarkan pada kebutuhan pribadi dan kebutuhan pengembangan diri seseorang.
Perancangan dan pengembangan kurikulum makin berdasarkan pada kemampuan perorangan untuk maju secara berkelanjutan, sedang materi pendalaman dan pengayaan dapat dikaitkan dengan sumber – sumber lain yang tersedia dan dapat dikaitkan dengan pengembangan dari sisi ilmu – terapan dan keterkaitan vertikal dan horizontal.
Sekolah makin mengutamakan rancangan kegiatan yang mengutamakan interaksi – diskusi dan pendalaman atau internalisasi proses. Pembentukan nilai – nilai dan penbgembangan karakter menjadi acuan yang makin tidak terpisahkan dari isu – isu aktual seperti globalisasi – climate change dan berbagai implikasinya.
Kecepatan belajar setiap orang makin ditentukan oleh sikap dan kemauan belajar dan dorongan pembentuk kebutuhan belajarnya. Pengembangan model dan pendekatan belajar makin beragam dan makin terintegrasi dengan model akses pada sumber belajar dan tersedianya fasilitator – guru dan mentor yang sesuai.
Belajar dari dan dalam masyarakat makin menjadi model pembelajaran yang kontekstual. Belajar untuk lulus makin ditinggalkan menjadi belajar untuk hidup; belajar menjadi kompeten dan belajar untuk mendorong terbentuknya kecakapan – keahlian dan kemampuan memecahkan persoalan. Ada yang mendorong aktifitas sebagai penggerak utama untuk mengalami pembelajaran, diantaranya :
1. aktifitas untuk mencari informasi – mengumpulkan dan mengorganisasikan-nya sampai menjadi kekuatan.
2. proses mengingat dan mengalami sesuatu yang dipelajari.
3. aktifitas yang di integrasikan dalam tema – tema dan problem base makin jadi acuan pengembangan kurikulum.
Teknologi Informasi sampai internet menjadikan tersedianya materi belajar secara sangat meluas dalam pelbagai bahasa dan dalam bentuk yang khusus. Ada yang tersedia dalam bentuk bahan belajar interaktif dan juga ada yang tersedia dalam bentuk file presentasi dengan tema dan topik tertentu.
Modul dan bahan belajar makin tersedia dan dapat di sharing untuk jumlah pemakai yang tak terbatas dan bahan tersebut makin dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal yang diperlukan.
Akses dalam beragam bahasa dan dalam beragam jenjang menjadikan belajar dan bahan belajar menjadi milik publik. WEB browsing-pun telah menjadi bagian penting dalam proses menemukan dan mencari bahan secara cepat dan secara khusus.
Makin murah dan makin tersedianya teknologi IT ini akan menjadi suatu pandangan baru dan cara baru mengembangkan pendidikan. Turunnya cost per bytes dan turunnya biaya akses menjadikan tersedianya bahan belajar dan model pembelajaran yang makin murah, makin tersedia bagi semua orang pada semua golongan setiap waktu.
Dari bahan belajar yang paling elementer sampai bahan belajar dari hasil research memberikan kesempatan terbentuknya jaringan antar peneliti antar pembelajar sampai pada akses pustaka khusus, milik lembaga sampai milik perorangan.
Beberapa pertanyaan
Apa yang menjadi tantangan kita semua ?
Adakah IT ini akan menjadi media pembelajaran yang makin menjamin akses dan menjamin demokratisasi pendidikan ?
Apakah model pendidikan dan pengajaran lewat IT ini akan menjadi pilihan untuk mempercepat dan mendorong terbentuknya masyarakat pembelajar ?
Bagaimana lembaga pendidikan menyiapkan diri dan menjadikan ini sebagai pilihan dan alternatif dan pilihan utama untuk memperkuat posisi belajar sebagai pembentuk kompetensi bangsa ?
Bagian mana dari proses belajar ini yang tidak dan belum dapat di integrasikan dengan perangkat IT yang tersedia ?
Apa sebenarnya pilihan pengembangan pendidikan Indonesia untuk masa depan ini?
Senin, 21 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Apakah model pendidikan dan pengajaran lewat IT ini akan menjadi pilihan untuk mempercepat dan mendorong terbentuknya masyarakat pembelajar ?
mungkin, tapi apakah tidak terkendala dengan hardware yang mahal ? untuk terhubung dengan internet seseorang diharuskan paling tidak mengerti dasar komputer dan aplikasi penjelajah dunia maya.
Karena di Indonesia akses internet bisa dibilang masih terlalu mahal (paling tidak Rp2500/jam - dengan koneksi yang "agak" cepat)
Posting Komentar